SERGAI | okemedan. Tokoh Bapak Budaya Sergai, Soekirman mengatakan bahasa daerah yang ada sesuai catatan UNESCO ada sekira 700 bahasa. 140 bahasa daerah itu terancam punah, termasuk bahasa daerah yang ada di Sergai.
Hal ini menjadi kekhawatiran bagi semua pihak , sebab jika generasi sekarang tidak mengerti dengan bahasa daerahnya tentu menjadi peringatan bagi orang tua. Karena banyak pesan-pesan nasehat dan pesan moral dari bahasa daerah itu sendiri.
Hal itu disampaikan Soekirman sebagai Pembicara dalam Kegiatan Penyerahan Seperangkat Alat Reog dan Kuda Kepang yang dilaksanakan Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKSB) Kemensos RI dengan Teman “Mari Kita Lestarikan Tradisi Budaya Seni Lokal Untuk Menjadikan Tradisi Budaya Yang Bermartabat”, di Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu Sergai, Jumat (4/12/2020).
Lanjut Soekirman, dengan mengenal budaya maka akan melihat banyak persamaan, namun jika melihatnya dalam sudut pandang politik tentunya hanya perbedaan yang terlihat.
“Sehingga kenapa saya lebih mencintai budaya ini. Dengan alasan seperti ini saya menerima penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai Tokoh Budaya dari 10 Bupati/Walikota yang ada di Indonesia,” sebutnya.
Soekirman menambahkan, sekarang ini sebagai bentuk untuk melestarikan budaya, di Sergai sudah ada Kampung Budaya Melayu di Desa Pekan Tanjung Beringin, Kampung Budaya Jawa yang ada di Kampung Ibus Desa Sei Rampah, Kampung Budaya Banjar di Desa Lubuk Cemara Perbaungan, selanjutnya akan menyusul Kampung Budaya Batak, Bali, Simalungun.
Soekirman juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKSB) Kemensos RI yang telah memberikan bantuan seperangkat alat kesenian Reog dan Kuda Kepang sebagai bentuk perhatian pemerintah dalam menjaga budaya kearifan lokal agar terus dipelihara.
Sementara Kadis Sosial Sergai Ifdal S.Sos M.AP diwakili Kabid Rehabilitasi Sosial Anggereni Sondang Romauli SE MM menyebutkan, penting untuk melestarikan kearifan lokal bahasa daerah sebagai kekayaan suku budaya di Indonesia.
“Saya bersyukur disini orang-orang tua yang masih mau mengajarkan ilmu yang diberikan kepada anak-anak muda disini. Kami bangga dengan anak-anak muda disini yang mau melestarikan hobi budaya kearifan lokal suku Jawa,” katanya.
OMD-hr