PADANGSIDIMPUAN | okemedan. Saat ini, konsumsi bawang merah dan cabai merah di Kota Padangsidimpuan masih stabil. Namun begitu, bantuan stimulus ekonomi Covid -19 tahun 2020 masih dibutuhkan untuk melakukan budidaya bawang merah dan cabai merah tersebut.
“Perkiraan kebutuhan untuk konsumsi bawang merah di daerah kota Padangsidimpuan diperkirakan sebanyak 687,5 ton/tahun, sedangkan produksi bawang merah diperkirakan baru 300 ton/tahun, sehingga masih kekurangan 387,5 ton. sedangkan cabai merah diperkirakan 627 ton/tahun, sehingga masih kekurangan 198 ton,” kata Kepala Dinas Pertanian Kota Padangsidimpuan Parimpunan Siregar melalui Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Bambang S, Selasa (1/12/2020).
Dijelaskan, bahwa tanaman bawang merah di kota Padangsidimpuan mulai dikembangkan tahun 2016.
Awal perkembangannya dimulai dengan penerapan beberapa uji coba melalui demplot. Uji coba di dataran rendah dilaksanakan di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, sedangkan untuk uji coba dataran sedang sampai dataran tinggi dilaksanakan di kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru dan Angkola Julu.
“Dari hasil beberapa uji coba melalui demplot ternyata memberikan hasil yang lebih baik, dari segi kualitas dan kuantitas hasil dan selanjutnya seiring berjalannya waktu dikembangkan secara luas baik swadaya maupun bantuan pemerintah,” katanya.
Sejalan dengan perkembangan tanaman bawang merah dan berkembangnya komoditas tanaman holtikultura lainnya seperti cabai merah sangat berpengaruh terhadap inflasi daerah khususnya pada hari-hari besar tertentu.
Oleh karena itu kedepannya akan terus digalakkan pengembangan tanaman bawang merah dan cabai merah secara luas dan berkesinambungan baik secara swadaya maupun bantuan pemerintah daerah dan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
Sektor pertanian memiliki nilai ekonomis yang dapat menjadikan pemerintah bertahan dari ancaman krisis global, termasuk krisis yang diakibatkan wabah Covid-19 saat ini.
Sektor pertanian tidak bisa di anggap sebelah mata, karena sektor pertanian sangat berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar umat manusia. Selanjutnya yang paling penting dalam situasi seperti ini adalah adanya jaminan akses pangan yang mudah didapat dengan harga yang wajar atau normal bagi seluruh masyarakat.
Ditambahkan, bahwa bantuan sitimulus ekonomi Covid-19 tahun 2020 tahap II yang telah dialokasikan ke daerah Kota Padangsidimpuan adalah kegiatan pengembangan budidaya bawang merah 10 ha dan cabai merah 10 ha yang diserahkan ke kelompok tani tersebar di kota Padangsidimpuan.
Selain bantuan bibit bawang merah dan benih cabai merah, momentum masa pandemi Covid-19 ini pemerintah juga memberikan bantuan kepada petani melalui kelompok tani berupa pupuk dan alat pertanian seperti cangkul, garuk, parang, dan beco serta perangkap tikus.
“Bantuan ini akan segera diserahkan,” kata Bambang.
Untuk mengakomodir dan menampung minat petani untuk bertanam komoditas tanaman bawang merah dan cabe merah serta mencukupi kebutuhan lokal kedua komiditas dimaksud, Pemko Padangsidimpuan mengajukan usulan ke pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Panen Bawang Merah
Wali kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution menyambut baik program pengembangan budidaya bawang merah dan cabai merah yang diseriusi oleh para penerima mamfaat petani yang tergabung dalam kelompok tani.
“Semoga ini akan berkelanjutan, apalagi ini baru pertama kali di Padangsidimpuan melakukan penangkaran bawang merah, untuk itu diperlukan sumber benih yang berkualitas dan harganya bisa dijangkau masyarakat,” kata Walikota saat menghadiri panen di penangkaran bawang merah di Desa Mompang Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu.
Dikatakan selama ini benih didatangkan dari daerah Brebes. Ada beberapa kelemahan yang dihadapi petani bawang jika harus membeli bibit bawang dari daerah jawa yaitu harga yang lebih mahal karena biaya transportasi dan bibit yang ditanam harus beradaptasi terhadap situasi lingkungan dimana bibit itu di tanam
“Dalam praktek dilapangan, seringkali benih yang kita pakai tidak tahan terhadap lingkungan baru, sehingga mudah terserang oleh hama penyakit seperti jamur.Untuk penanganan serangan hama penyakit tersebut petani harus mengeluarkan biaya tambahan berupa biaya membeli obat-obatan pertanian,” katanya.
Sehingga dengan adanya penangkaran ini tentu akan menghasilkan bibit unggul dan sesuai dengan iklim daerah.Pilihan tepat yang harus dilakukan adalah bagaimana bibit bawang yang akan di pakai petani bawang di kota Padangsidimpuan di hasilkan oleh petani itu sendiri,” katanya.
Dia berharap kegiatan uji varietas tanaman bawang merah terus ditingkatkan untuk menjadi sumber bibit bawang merah dengan petani penangkar lokal.
OMD-SIN