MEDAN | okemedan. Kampus UISU harus mampu menjadi Menara suar untuk menerangi dan mencerahkankan masyarakat, bukan sebatas menjadi menara gading.
Hal itu disampaikan Rektor UISU Dr H Yanhar Jamaluddin MAP saat penyerahan dana kepada Kelompok mahasiswa Fakultas Pertanian dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (KIP) yang berhasil memenangkan Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa (KIBM) Kemendikbud 2020 di Ruang Serbagunan UISU Jalan SM Raja Medan, Rabu (25/11/2020).
Dijelaskan Rektor, bahwa Kampus UISU harus mampu melahirkan generasi yang kreatif , inovatif dan peka terhadap lingkungan sekitarnya dan memberikan manfaat kepada masyarakat.
Pihaknya yakin bahwa keberhasilan mahasiswa memenangkan kompetisi tidak semata-mata karena kemampuan akademik tapi yang lebih penting adalah kematangan dan kepekaan mahasiswa melihat lingkungan sekitarnya. “Saya yakin ide ini tidak muncul semata-mata karena teori dan pembelajaran di kelas, tapi karena kreatifitas, kepekaan dan kemampuan mahasiswa melihat lingkungan sekitar, menciptakan gagasan untuk dirumuskan dalam sebuah produk nyata,” ujarnya.
Pada KIBM 2020 ini 2 kelompok mahasiswa UISU berhasil memenangkan kompetisi yakni kelompok mahasiswa Fakultas Pertanian dengan judul hydrogen-hydroponic generation for a healthy life kelompok mahasiswa Pertanian dengan judul Selamat (Selai Tomat Lezat).
Rektor mengapreasi inovasi dan kerja kerasa mahasiswa dan dosen pembimbing yang berhasil memenangkan KIBM 2020. Hadir dalam kesempatan itu, Ketua LPKM , Dr Ir H Rahmad Setia Budi MSc, Ketua UPT Kewirausahaan UISU Desi Novita SP MSi serta pimpinan Fakultas Pertanian dan FKIP UISU.
Rektor mengingatkan agar prestasi yang diperoleh tahun ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan di tahun mendatang. “Tahun ini kita mampu unggul dari kampus lain dengan memenangkan 2 proposal, tahun depan harus lebih meningkat lagi, jangan sampai tahun depan menurun,ucapnya mengingatkan. Khusus kepada UPT Kewirausahaan, Rektor berharap agar dipersiapkan galeri sebagai tempat display mempromosikan seluruh produk yang pernah dihasilkan mahasiswa dalam satu tempat.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Arya Adinaya Mahendra mahasiswa Pertanian yang mempresentasikan inovasi dan bisnis berjudul hydrogen-hydroponic generation for a healthy life menjelaskan bahwa bisnis yang dijalankan 4 mahasiswa Pertanian yakni Romi Leonardo Marbun, Ariya Ibrahim Kholil, Rahmat P. Kesuma dan dirinya itu didasari keinginan untuk mencari konsep pertanian di perkotaan yang minim lahan.
“Akhir 2019 hydrogen terbentuk sebagai tanggungjawab kami sebagai mahasiswa menjadi agen of change untuk mengembangkan budidaya pertanian secara hidpronik di Kawasan perkotaan,” paparnya.
Kenapa hidroponik? Pihaknya melihat perkembangan kota Medan yang lebih mengedepankan infrastruktur sehingga sulit ditemukan lahan untuk pertanian, padahal konsumsi sayur di perkotaan cukup tinggi.
Sebab itulah mereka mengawali menciptakan inovasi dan bisnis hydrogen di kampus Fakultas Pertanian UISU. Selanjutnya, Arya Mahendra bersama kawan-kawan memulai budidaya pertanian dengan system hidroponik yakni sayur-sayuran hingga pemasangan instalasi hidroponik.
Sasaran produk hydrogen adalah warung, kantin sekolah dan supermarket sebagai distributor. Sekarang Arya tengah berusaha menciptakan kemasaran yang ramah lingkungan untuk memasarkan produk mereka baik secara langsung maupun melalui media social (Instagram).
Rektor UISU Dr H Yanhar Jamaluddin MAP diakhir pertemuan sebelum penyerahan dana bantuan menginstruksikan kepada Ketua LPKM untuk menjadi inovasi bisnis mahasiswa Pertanian dan FKIP menjadi salah satu materi pengabdian di desa mitra UISU.
“Kita punya desa mitra di Kecamatan Teluk Mengkudu dan Pantai Cermin,”ujar Rektor. Dikatakannya, bahwa mahasiswa yang memenangkan KIBM 2020 dapat dilibatkan untuk mengedukasi masyarakat sekaligus memberikan keterampilan bagaimana menggunakan dan mengembangkan pertanian dengan sistem hidroponik sekaligus membuat selai dari tomat.
OM-zan