MEDAN | okemedan. Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW harus menjadi momen kepada seluruh umat Islam, khususnya seluruh civitas akademika UISU untuk benar-benar mempedomani Al Quran dan menjadikan Nabi Muhamamd SAW sebagai satu-satunya tauladan hidup.
Demikian pesan yang terkandung dalam peringatan Maulis Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan UISU di Auditorium Pusat Administrasi Jalan SM Raja Medan, Sabtu (21/11/2020).
Rektor UISU yang diwakili Dr Liesna Andriany MPd sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik dan Dakwah Islamiyah dalam sambutannya mengatakan peringatakan maulid di masa pandemik ini sangat strategis guna mengajak seluruh civitas akdemika untuk meningkatkan ilmu dan menjadikan Al Quran sebagai motivasi seperti yang menjadi tema peringatan Maulid.
“Kondisi pandemi ini harus dimaknai sebagai upaya untuk menjadikan kita lebih bertaqwa dan menjadikan nabi Muhammad SAW sbagai satu-satunya tauladan,” ujar Dr Liesna dalam peringatan maulid yang dihadiri perwakilan mahasiswa dan para pimpinan Universitas dan Fakultas se-UISU itu.
Salah satu bentuk implementasi dalam bidang akademik, lanjutnya adalah kewajiban bagi mahasiswa UISU untuk mampu membaca Al Quran dengan baik benar sebelum menyelesaikan studi.
Caranya, kata Dr Liesna, pihaknya akan melakukan evaluasi kemampuan baca alquran mahasiswa dan akan melakukan pembinaan melalui LEPPAI untuk memastikan mahasiswa yang telah menyelesaikan studi mampu membaca Al Quran dengan baik dan benar.
Selain itu, katanya, mahasiswa UISU juga harus mampu melaksanakan fadhu khifayah ketika menyelesaikan studi di UISU. “Lulusan UISU bukanlah sarjana pada umumnya, tapi adalah lulusan yang berkualitas dengan pemahaman terhadap nilai-nilai keislaman,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ir Saiful Jihad dalam sambutannya mewakili Pengurus Yayasan UISU juga mengajak seluruh civitas akademika UISU untuk menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai satu-satunya yang pantas menjadi tauladan hidup.
Pada kesempatan itu, Saiful juga menyampaikan pesan Ketua Umum Pengurus Yayasan UISU agar peringatan Maulid tidak sebatas seremonial. Pihaknya berharap peringatan Maulid menjadi momen untuk bersama-sama bekerja, guna memajukan UISU.
Sementara itu, Dr H Abdul Rahman Lc SE MA dala tausiyahnya mengatakan bahwa filosofi kelahiran Nabi Muhammad SAW dalam dimaknai sebagai benagkitan, kemandirian dan kemapanan.
Abdul Rahman menjelaskan bahwa alquran menjelaskan bahwa kehadiran Nabi Muhamamd SAW memang sudah ditunggu dan membawa harapan. Sedangkan perjalanan hidup Nabi Muhammad sejak lahir hingga anak-anak dapat menjadi contoh bentuk kemandirian karena ditinggal kedua orang tuanya dan terpaksa tinggal bersama saudara.
Kepada seluruh civitas akademika UISU, Abdul Rahman berpesan agar menjadikan moment peringatan Maulid menjadi untuk belajar dan menjadikan UISU lebih maju seperti halnya kampus-kampus yang ada di wilayah Timur Tengah.
“Untuk bisa maju kita memerlukan kesabaran dan memiliki sikap mengalah,”katanya sembari mengajak agar senantiasi mempedomani Al Quran sebagai sumber rujukan dan solusi dalam hidup.
OM-zan