MEDAN | okemedan. Setelah masuk dalam nominasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Award 2020, Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah memaparkan enam program kerja TPAKD Sumut kepada Tim Penilai Assesment TPAKD Award 2020. Diharapkan enam program kerja yang telah dilaksanakan ini dapat menghantarkan Sumut sebagai pemenang.
Enam program kerja itu adalah pembentukan Jamkrida Sumut, sinergi program Laku Pandai One Village One Agent (OVOA) dengan Program BPNT, menuju UMKM Sumut yang Bermartabat dan Berdaya Saing Global, Penguatan Swasembada dan Ketahanan Pangan, Optimalisasi Sektor Kelautan dan Perikanan, dan Akselerasi dan Perluasan Gerakan Ayo Menabung.
“Sumut menjadi provinsi dengan jumlah TPAKD Terbanyak Nasional dan salah satu dari 5 provinsi yang telah mengukuhkan seluruh TPAKD Kabupaten/Kota,” ucap Musa Rajekshah secara virtual di Rumah Dinas Wagub Sumut Jalan Teuku Daud Medan, Rabu (18/11/2020).
Hadir mendampingi Wagub Sumut Musa Rajekshah, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut R Sabrina, Kepala OJK Regional V Yusuf Anshori, Wakil Kepala BI Wilayah Sumut Andi Wiana, Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Sumut Tirta Sebayang, Branch Manager Asuransi Jasindo Maringan Torang.
Dijelaskannya, pembentukan Jamkrida Sumut yakni memberikan asistensi dan penguatan koordinasi untuk pendirian Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah untuk memfasilitasi penjaminan kredit/pembiayaan kepada UMKM prospektif yang unbankable.
Capaian program kerja selanjutnya sinergi program Laku Pandai OVOA dengan Program BPNT yakni sejak 2017 telah dilakukan Pemetaan Sebaran Program Laku Pandai per Kelurahan/Desa. Merupakan yang pertama secara nasional dengan tujuan memastikan seluruh kelurahan/desa di Sumut terakses sektor jasa keuangan.
Pemetaan dan upaya perluasan sebaran ini melibatkan OJK, BI, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), dan 10 Bank Penyelenggara Laku Pandai. Diperoleh per semester I 2020. Dari 6.110 kelurahan/desa, sebanyak 4.577 telah terakses Laku Pandai, termasuk kehadiran Agen Laku Pandai di 4 kabupaten tertinggal, sesuai Perpres 63 Tahun 2020 (Nias, Nias Utara, Nias Barat dan Nias Selatan) yang ditargetkan keseluruhan dalam program ini dapat mencapai 90% di tahun 2021.
Selanjutnya capaian program kerja menuju UMKM Sumut yang Bermartabat dan Berdaya Saing Global, TPAKD Sumut yakni dengan menyalurkan Kredit Sahabat Insan Pengusaha Pemula (SIPP) yaitu kontribusi dari PT Bank Sumut dengan membentuk program kredit/pembiayaan melawan rentenir (KPMR) dalam membantu meningkatkan porsi pinjaman pada UMKM mikro dan pengusaha pemula di Sumut.
“Sampai saat ini terealisasi panyaluran sampai dengan September 2020 sebanyak 3.732 debitur dengan jumlah Rp47,01 miliar kredit,” katanya.
Kemudian Penguatan Swasembada dan Ketahanan Pangan dilakukan dengan penguatan sektor Pertanian dan Peternakan melalui program jaminan perlindungan usaha pertanian dari risiko gagal panen dan usaha peternakan dari risiko kematian/kehilangan ternak sapi/kerbau.
Optimalisasi Sektor Kelautan Perikanan dilaksanakan dengan penguatan keberlangsungan usaha kelautan dan perikanan melalui program jaminan perlindungan jiwa nelayan dan pembudidaya ikan.
Lalu program Akselerasi dan Perluasan Gerakan Ayo Menabung dilaksanakan dengan mendukung program nasional pemerintah dalam rangka meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan melalui partisipasi pelajar dalam program Simpanan Pelajar OJK dan tabungan reguler khusus pelajar lainnya.
Sementara itu, Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sarjito dalam kesempatan itu memuji TPAKD Sumut yang saat ini dinilai sebagai nominator lebih kuat dengan leadership yang memberikan perubahan pada Sumut.
“Menurut hemat kami, Sumut sukses dengan menjadi nomintaor yang saat ini sedang dievaluasi. Leadership Sumut memang top level yang kuat. Kami mengamati di beberapa daerah terlihat perubahannya,” katanya.
OM-zan