MEDAN | okemedan. Bagi Chairunnisa Ananda – akrab disapa Nisa – yang 26 September 2020 genap berusia 18 tahun, lingkungan dan bahkan kehidupan berkesenian bukanlah hal asing. Lebih dari itu, remaja putri kelahiran Medan ini pun mengaku berkesenian telah memberinya rasa nyaman.
“Kata Bapakku seni itu indah. Awalnya hanya iseng untuk mengikutinya, tapi lama-kelamaan rasa nyaman dalam berseni mulai masuk dalam hidupku dan terlintas di benakku sepertinya aku harus mendalami dan menanamkan seni di hidupku,” ungkap Nisa, Senin (27/10/2020).
Mendengar Nisa menyebut kata “Bapakku”, tentu mendatangkan pertanyaan ke benak sebagian orang. Apa hubungan kata itu dengan dunia kesenian yang diakui Nisa telah memberi rasa nyaman kepadanya? Karena Nisa merupakan putri semata wayang sekaligus bontot dari tiga bersaudara, anak dari Endra Mulyadi yang merupakan pimpinan Sanggar Teater Tanjung Sari (Tetas), Kabupaten Deli Serdang.
Sangat dimaklumi, tinggal di rumah yang sekaligus markas sebuah sanggar teater, menjadikan Nisa sejak kanak-kanak terbiasa melihat proses penggarapan sebuah pertunjukan teater.
Diakui Nisa, situasi itulah yang memicu tumbuhnya bakat dan hobi, serta kecintaannya terhadap seni peran.
Ditambah lagi, imbuhnya, dia pun sering menyaksikan pementasan yang diselenggarkan para seniman di Taman Budaya Sumatera Utara baik berupa teater, monolog, pembacaan puisi maupun tari.
Lebih lanjut dikatakan Nisa, dari banyak seni pertunjukan yang telah disaksikannya semakin menumbuhkan kecintaannya terhadap seni peran.
Tak cukup sebatas menyaksikan, berikutnya Nisa pun bersentuhan langsung dengan aktivitas berkesenian.
“Berawal dari peran-peran kecil, Nisa pernah tampil di dalam kegiatan seni budaya Deli Serdang di Pekan Raya Sumatera Utara. Juga dalam pementasan drama ‘Hus!’ karya YS Rat dan yang ditampilkan Sanggar Tetas Deli Serdang,” papar siswi SMA Negeri 1 Batang Kuis itu.
Wajar pulalah jika kecintaan Nisa terhadap seni teater khususnya dalam hal pemeranan berimbas pada prestasinya menyumbangkan nama harum bagi sekolahnya.
Terkait itu, pada 2019 Nisa berhasil meraih juara pertama Lomba Monolog Tingkat SMA se-Kabupaten Deli Serdang. Masih di tahun yang sama, Nisa meraih juara kedua Lomba Monolog Tingkat SMA se-Provinsi Sumatra Utara (Sumut).
Terkini, pada 2020 Nisa meraih juara pertama Lomba Monolog Tingkat SMA se-Sumut sekaligus mendapat kepercayaan mewakili Sumut pada Lomba Monolog Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang diselenggarakan secara daring (dalam jaringan) beberapa waktu lalu.
Kesemua prestasi itu, menurut Nisa, baginya bukan tujuan di dalam kecintaannya terhadap seni peran. “Bangga atas prestasi, pasti la. Tapi buatku itu bukan tujuan. Yang terpenting, seni memberikan rasa nyaman bagiku dan itu tak bisa diukur dengan materi,” tandas Nisa.
OM-ys rat